Buku Filosofi Agile dan Panduan Scrum
“Lugas, mudah dicerna, mendalam, & berisi pengalaman pribadi penulis”
Oon Arfiandwi, CTO 7Langit
“Panduan Scrum-nya konsisten dengan Scrum Guide”
Joshua Partogi, Trainer Scrum.org
“Urgh! Membuat software itu ternyata sulit ya?! Kalau teknis pengembangan, kita bisa ke Stack Overflow. Kalau urusan dengan pemilik dan perancang software kita pasrah deh, sudah biasa berlarut-larut dan penuh miskomunikasi. Belum lagi urusan memaksimalkan performa internal tim pengembang.”
“Dengar-dengar ada solusi bernama Scrum. Makhluk apa sih itu? Tidak diajarkan di kuliah dulu. Belajar otodidak, dibingungkan banyak versi. Ikut training, mahal. Setelah sedikit riset, banyak yang bilang manjur, tidak sedikit juga yang benar-benar kontra, ada pula yang bilang kalau agile lebih penting dari sekedar implementasi Scrum. Bingung!”
Buku ini ditulis untuk menghilangkan kebingungan tersebut, dan tentunya, membantu pengembangan software anda jadi lebih baik.
Pertanyaan yang Dijawab Buku Ini
- Bab I (34 halaman)
- Apa arti kata sifat agile?
- Apa saja masalah mendasar di pengembangan software?
- Apa hubungan masalah tersebut dengan kelahiran Waterfall?
- Bagaimana kisah Waterfall hingga akhirnya dikalahkan proses-proses agile?
- Siapa itu agile coach?
- Kenapa dia penting untuk kesuksesan pengembangan software?
- Kenapa dia juga penting untuk keseluruhan perusahaan?
- Bab II (22 halaman)
- Apa persamaan dan perbedaan Scrum dengan proses-proses agile lain?
- Apa saja alasan untuk memilih mengenal agile software development lewat Scrum?
- Kenapa Scrum sering disalahartikan?
- Kenapa ada orang-orang teknis yang tidak suka dengan Scrum?
- Apakah Scrum mengklaim sebagai tujuan akhir?
- Bagaimana mendeteksi trainer atau konsultan yang menjadikan Scrum sebagai tujuan akhir?
- Bab III (104 halaman)
- Bisa jelaskan Scrum dengan detail dan lugas? Seluruh peran, artefak, dan acaranya?
- Bisa jelaskan juga praktik-praktik yang tidak disinggung di Scrum Guide, tapi umum ditambahkan?
- Apakah ada kasus saat hal esensial di Scrum justru mengurangi agility?
- Bab IV (64 halaman)
- Kenapa agility berarti speed, flexibility, dan endurability?
- Terlepas dari Scrum dan proses-proses agile, apa yang harus diperhatikan untuk menilai/meningkatkan agility software development?
- Kenapa dan bagaimana Purpose bisa meningkatkan kecepatan?
- Kenapa dan bagaimana Autonomy bisa meningkatkan fleksibilitas?
- Kenapa dan bagaimana Mastery bisa meningkatkan daya tahan untuk terus bergerak?
- Bagaimana memanfaatkan uang untuk meningkatkan agility organisasi?
- Adakah cara sederhana untuk terus menemukan perbaikan?
- Bab V (36 halaman)
- Kenapa agile software development bisa merambah ke banyak hal di luar pengembangan softaware?
- Apa itu berarti domain agile coach juga ikut meluas?
- Apa hal yang lebih besar yang dibawa proses-proses agile?
- Apa dia lebih besar karena ada lebih dulu?
- Apakah itu penyebab agile coach bisa dibilang manajer abad 21?
- Bonus!
- Bisa ceritakan kisah nyata pekerjaan agile coach?
Tertarik? 300 halaman, hanya Rp. 125.000!
Meski tidak ada jatah penerbit, harga tinggi karena biaya cetak Print on Demand.
Hanya dijual dalam bentuk cetak · Di luar ongkos kirim.
Pemesanan: Annisa, di 0857 1123 0476 & annisa.sholiha@gmail.com.